MEMBELI SAHAM SYARIAH SEKALIGUS VS MEMBELI SAHAM SYARIAH SEBAGIAN

Membeli saham pun seringkali menimbulkan dilema bagi investor pemula karena masih bingung dalam hal mengalokasikan modalnya, investor juga bingung menentukan strategi beli saham secara tepat. Pada umumnya, membeli saham bisa dilakukan dengan dua cara yaitu Membeli saham satu kali sekaligus & Membeli saham dengan cara mencicil sebagian, dan sebagian lagi dibeli setelahnya tergantung situasi dan kondisi pasar.

Membeli dengan cara mencicilpun dapat dibagi lagi. Investor dapat membeli satu saham lebih dari dua kali atau bahkan 5 kali pembelian saham baik itu sedang mengalami kenaikkan harga ataupun sedang mengalami penurunan harga di pasar saham, lebih dikenal dengan strategi averaging baik itu averaging up ataupun averaging down.
Kini pertanyaan yang timbul adalah Strategi mana yang bagus untuk digunakan ? apakah averaging up atau averaging down ? atau membeli saham sekaligus?
Kesemua strategi datas sangat bagus dan memiliki resiko dan tingkat keuntungan yang dapat dihasilkan  dalam hal berinvestasi.Membeli saham sekaligus  pada umumnya bagus digunakan apabila kalian memiliki keyakinan dengan pergerakan saham yang rekan-rekan analisa akan mengalami peningkatan harga secara signifikan sehingga menghasilkan profit yang besar dibandingkan dengan mempergunakan strategi average down ataupun average up untuk rekan-rekan sekalian.
Sebagai contoh Fulan membeli saham ANTM sebanyak 800 lot di harga 690. Jika si fulan menjualnya di harga 920 maka anda bisa mendapatkan keuntungan sebanyak 230 (920-690).Akan tetapi apabila anda membeli ANTM secara sebahagian atau dengan mepergunakan strategi average up terdiri dari sebanyak 200 di harga 670, dan anda membeli lagi 300 saat harganya naik 700 kemudian membeli lagi diharga 720 sebanyak 300 lot, rekan –rekan menjual di 920, maka profit anda jadi lebih kecil.
Rekan – rekan hanya memperoleh profit sebesar Rp 220 ((920-700).
Dari dua contoh perhitungan kedua strategi diatas maka terdapat selisih 10 Rupiah lebih besar mempergunakkan strategi membeli saham sacara sekaligus. Sehingga mengahsilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan strategi averaging up di atas. Namun apakah benar kita akan selalu dapat melakukan analisa secara tepat, bagaimana apabila kita tidak melakukan analisa secara tepat dimana ternyata kita membeli saham di HARGA PUNCAK yang dimana harga paling tertinggi dan akan berpotensi besar mengalami penurunan harga saham secara tajam.
Hal ini tentu akan mempengaruhi sisi psikologi investor karena jika terlambat menentukan besaran persentase cutloss yang dapat diterima maka resiko yang akan diterima adalah kerugian atas transaksi tersebut yang begitu besar.
Membeli saham dengan cara dicicil juga bagus. Umumnya, membeli saham sebagian adalah salah satu cara untuk menguji apakah harga saham benar-benar akan mengalami peningkatan atau tidak atau kami sebut sebagai test the water. Kalaupun ternyata esok hari harga mengalami penurunan dan mengharuskan cut loss, setidaknya kerugian yang ditelan hanyalah sedikit karena kalian tidak memasukkan modal terlalu banyak dalam saham tersebut.
Ketika harga saham sudah sampai titik terendah dan mulai naik, anda barulah melakukan averaging up dengan cara melakukan pembelian  kembali saham tersbut. Namun, seperti yang saya uraikan sebelumnya, kekurangan strategi ini adalah profit yang anda dapatkan lebih kecil ketimbang anda membeli saham secara langsung tanpa dicicil meskipun resikonya juga lebih kecil dibanding membeli secara lumpsum.
Konsep kampanye Yuk Nabung Saham pada dasarnya kampanye agar masyarakat dapat menabung secara konsisten dengan membeli suatu saham tertentu dengan cara di cicil dalam suatu periode tertentu.

Comments

Popular posts from this blog

Investasi Saham Syariah: Pengetahuan Umum dan Cara Investasinya

Ini Tips Investasi Saham Syariah untuk Pemula!

Mau Beli Saham Syariah di Pasar Modal? Begini Caranya